Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 20 Januari 2017

SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER (TUGAS 4)

ARTIFICIAL INTELLIGENCE (AI)

A.  Sejarah AI


 Kecerdasan buatan adalah suatu ilmu yang mempelajari cara membuat komputer melakukan sesuatu seperti yang dilakukan oleh manusia. Artificial intelligence merupakan inovasi baru di bidang ilmu pengetahuan. Mulai ada sejak muncul komputer modern, yakni pada 1940 dan 1950. Ilmu pengetahuan komputer ini khusus ditujukan dalam perancangan otomatisasi tingkah laku cerdas dalam sistem kecerdasan komputer. 

Pada tahun pertama perkembangannya , AI mengalami banyak kesuksesan. Diawali dengan kesuksesan Newel dan Simon dengan sebuah program disebut General Problem Solver. Program ini dirancang untuk memlulai penyelesaian masalah secara manusiawi. Pada tahun 1958 McCarthy di MIT AI lam mendefinisikan bahasa pemograman tingkat tinggi yaitu LISP, yang sekarang mendominasi pembuatan program program AI. pada tahun 1959 keluarlah sebuah program AI yaitu Geometry Theorm Prover  yang dapat membuktikan suatu teorama teorama menggunakan axioma-axioma yang ada.Pada tahun 1968 , Program analogi buatan Tom Evan menyelesaikan masalah analogi geometris yang ada pada tes IQ


Pada awalnya, kecerdasan buatan hanya ada di universitas-universitas dan laboratorium penelitian, serta hanya sedikit produk yang dihasilkan dan dikembangkan. Pada pertengahan tahun 1960-an, terjadi pergantian dari program serba bisa (general-purpose) ke program yang spesialis (spesial-purpose) dengan dikembangkannya Dendral oleh E. Feigenbaum dari universitas stanford dan kemudian diikuti oleh MYCIN.  Menjelang akhir 1970-an dan 1980-an, mulai dikembangkan secara penuh dan hasilnya berangsur-angsur dipublikasikan di khalayak umum. Permasalahan di dalam kecerdasan buatan akan selalu bertambah dan berkembang seiring dengan laju perkembangan zaman menuju arah globalisasi dalam setiap aspek kehidupan manusia, yang membawa persoalan-persoalan yang semakin beragam pula. 

Periode penelitian artificial intelligence ini didominasi oleh suatu keyakinan bahwa nalar yang digabung dengan komputer canggih akan menghasilkan prestasi pakar atau bahkan manusia super. Program kecerdasan buatan lebih sederhana dalam pengoperasiannya, sehingga banyak membantu pemakai. Program konvensional dijalankan secara prosedural dan kaku, rangkaian tahap solusinya sudah didefinisikan secara tepat oleh pemrogramnya. Sebaliknya, pada program kecerdasan buatan untuk mendapatkan solusi yang memuaskan dilakukan pendekatan trial and error, mirip seperti apa yang dilakukan oleh manusia.

B. AI dan Kognisi Manusia

Kecenderungan utama terapi tingkah laku dalam dekade terakhir adalah mengarah pada pengakuan peran dari kognisi (proses-proses berpikir) dalam tingkah laku manusia. Mengikuti observasi dari terapis-terapis kognitif seperti Albert Ellis dan A.T Beck, terapis tingkah laku menerima gagasan bahwa mengubah pikiran-pikiran sering akan mengubah juga perasaan-perasaan dan tingkah laku.

Paradigma tradisional terapi tingkah laku adalah S (Stimulus) > R (respons). terapi tingkah laku kognitif berkembang dari usaha untuk integrasikan teknik-teknik terapeutik yang tidak hanya berfokus pada tingkah laku yang kelihatan, tetapi juga pada pikiran-pikiran dan kognisi-kognisi disfungsional. 

Dengan adanya Artificial Intelligence atau AI maka mesin atau komputer dibuat dan dirancang oleh manusia yang mana mampu meniru kognisi manusia secara persis, yang diartikan bahwa proses intelektual tinggi mampu ditampilkan oleh hanya sebuah mesin


C. AI dan Sistem pakar

sistem pakar adalah aplikasi berbasis komputer yang digunakan untuk menyelesaikan masalah sebagaimana yang dipikirkan oleh pakar. Pakar yang dimaksud disini adalah orang yang mempunyai keahlian khusus yang dapat menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh orang awam.
sebagai contoh, dokter adalah seorang pakar yang mampu mendiagnosis penyakit yang diderita pasien serta dapat memberikan penatalaksanaan terhadap penyakit tersebut.

sistem pakar menerapkan kapabilitas pertimbangan untuk mencapai kesimpulan. sebuah sistem pakar dapat memproses sejumlah besar informasi yang diketahui dan menyediakan kesimpulan-kesimpulan berdasarkan pada informasi-informasi tersebut.

Sistem pakar mencoba memecahkan masalah yang biasanya hanya bisa dipecahkan oleh seorang pakar, dipandang berhasil ketika mampu mengambil keputusan seperti yang dilakukan oleh pakar aslinya baik dari sisi proses pengambilan keputusannya maupun hasil keputusan yang diperolek.



Eliza, Parry dan Nettalk adalah beberapa contoh dari chatterbot. Chatterbot merupakan sebuah program komputer yang dirancang untuk menstimulasi percakapan intelektual dengan satu atau lebih manusia secara audio maupun teks. Chatterbot dikategorikan sebagai kecerdasan buatan atau artificial intelligence, yang dimanfaatkan untuk tujuan praktis seperti bantuan online, layanan personal, atau diskusi informasi, dalam hal ini dapat dilihat fungsi program sebagai suatu jenis agen percakapan (conversational agent)

ELIZA
Program yang dipublikasikan oleh Joseph Weizenbaum pada tahun 1966, yang dapat mengelabui pengguna hingga mempercayai bahwa mereka sedang bercakap-cakap dengan manusia nyata. Tujuan dari pembuatan program ini adalah untuk meniru pembicaraan antara seorang psikolog dan pasiennya, dalam hal ini, ELIZA berperan sebagai psikoterapis dan memberikan saran dan nasihat tentang masalah penggunanya. Kunci metode operasional ELIZA melibatkan rekognisi dari isyarat kata-kata atau kalimat input, dan output berupa tanggapan yang telah dipersiapkan atau diprogram, yang dapat meneruskan percakapan dengan suatu cara sehingga tampak bermakna.

PARRY
Parry dibuat pada tahun 1972 oleh psikiatris Kenneth Colby ketika di Universitas Stanford. Parry bertujuan untuk merefleksikan pikiran pasien dengan mental paranoid yang serius. Program ini menjalankan model mentahan dari prilaku schizophren paranoid berdasarkan konsep, konseptualisasi dan kepercayaan (penilaian tentang konseptualisasi: penerimaan, penolakan, dan netral). Ini juga menggunakan strategi percakapan, lebih serius dan merupakan program lanjutan dari ELIZA.

NETTALK
Connectionism adalah gerakan dalam ilmu kognitif yang berharap untuk menjelaskan kemampuan intelektual manusia menggunakan jaringan syaraf tiruan (juga dikenal sebagai jaringan syaraf atau jaring syaraf). Jaringan syaraf disederhanakan model otak terdiri dari sejumlah besar unit (young analog neuron) bersama-sama dengan bobot yang mengukur kekuatan hubungan antara unit. Model ini berat efek dari sinaps yang menghubungkan satu neuron yang lain. Percobaan pada model semacam ini telah menunjukkan kemampuan untuk mempelajari keterampilan seperti pengenalan wajah, membaca, dan deteksi struktur gramatikal sederhana.

Connectionists telah membuat kemajuan yang signifikan dalam menunjukkan kekuatan jaringan saraf untuk menguasai tugas-tugas kognitif. Berikut adalah tiga percobaan terkenal yang telah mendorong connectionists untuk percaya bahwa JST model yang baik dari kecerdasan manusia. Salah satu yang paling menarik dari upaya tersebut adalah kerja 1987 Sejnowski dan Rosenberg di jaring yang dapat membaca teks bahasa Inggris disebut NETtalk. Pelatihan ditetapkan untuk NETtalk adalah basis data yang besar terdiri dari teks bahasa Inggris ditambah dengan output yang sesuai fonetik-nya, yang ditulis dalam kode yang cocok untuk digunakan dengan synthesizer pidato. Tape kinerja NETtalk di berbagai tahap pelatihan mendengarkan sangat menarik. Pada awalnya output random noise. Kemudian, bersih suara seperti itu mengoceh, dan kemudian masih seolah-olah itu adalah berbahasa Inggris double-talk (pidato yang dibentuk dari suara yang menyerupai kata dalam bahasa Inggris). Pada akhir pelatihan, NETtalk melakukan pekerjaan yang cukup baik mengucapkan teks diberikan. Selain itu, kemampuan ini generalizes cukup baik untuk teks yang tidak disajikan pada training set.


D. Penggunaan AI sebagai expert system yang dapat digunakan untuk mendukung system pengambilan keputusan (diagnosa)

Ide dasar kecerdasan buatan (AI) adalah bahaw komputer dapat diprogram untuk melaksanakan sebagai penalaran logis yang sama seperti manusia. Bagian khusus dari AI adalah sistem pakar (Expert System). Sistem pakar adalah suatu sistem yang berfungsi sebagai seorang spesialis dalam satu area fungsional.

Informasi berguna bagi para pengambilan keputusan disetiap tingkat dalam organisasi. Sistem informasi berbasis komputer berkewajiban untuk menyediakan informasi bagi mereka.

Expert System (ES) merupakan representasi pengetahuan yang menggambarkan cara seorang ahli dalam mendekati suatu masalah. ES lebih berpusat pada bagaimana mengkodekan dan memanipulasi pengetahuan dari informasi (misalnya aturan if...then). Adapun cara kerja ES sebagai berikut:
  1. Pengguna berkomunikasi dengan sistem menggunakan dialog interaktif
  2. ES menanyakan pertanyaan (yang akan ditanyakan seorang pakar) dan pengguna memberikan jawaban
  3. Jawaban digunakan untuk menentukan aturan mana yang dipakai dan ES sistem menyediakan rekomendasi berdasarkan aturan yang telah disimpan
  4. Seorang Knowledge engineer bertanggung jawab pada bagaimana melakukan akuisisi pengetahuan, sama seperti seorang analis tetapi dilatih untuk menggunakan teknik yang berbeda.

  •  Contoh peran kontribusi AI dalam psikologi

Mendeteksi  pasien yang datang ke psikiater dimana psikiater tersebut menginterviewnya menggunakan suatu aplikasi komputer yang mana pasien diberikan beberapa pertanyaan dan jawaban pasien juga respon yang diberikan pasien akan dianalisa dan juga pada sebagian anak retardasi mental. Implementasi yang diterapkan sistem pakar dalam bidang psikologi, yaitu untuk sistem pakar menentukan jenis gangguan perkembangan pada anak. Anak-anak merupakan fase yang paling rentan dan sangat perlu diperhatikan satu demi satu tahapan perkembangannya. Contoh satu bentuk gangguan perkembangan adalah Retardasi mental. Retardasi mental adalah adalah suatu keadaan yang ditandai dengan fungsi kecerdasan umum yang berada dibawah rata-rata disertai dengan berkurangnya kemampuan untuk menyesuaikan diri (berprililaku adaptif), yang mulai timbul sebelum usia 10 tahun. Dampaknya akan sangat buruk bagi perkembangan sosial anak tersebut. Oleh karena itu dibangun suatu sistem pakar yang dapat membantu para pakar/psikolog anak untuk menentukan jenis gangguan perkembangan pada anak dengan menggunakan metode Certainty Factor (CF).

Sistem pakar untuk diagnosa keterbelakangan mental pada anak ini merupakan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk membantu mendiagnosa gangguan keterbelakangan mental pada anak yang diwujudkan dengan adanya interaksi antara pengguna dengan sistem. Dalam proses ini, sistem akan memberikan daftar gejala yang sudah tersimpan dalam sistem beruba basis pengetahuan. Jawaban akan gejala yang diberikan penguna akan di proses untuk menghasilkan kesimpulan tentang penyakit yang menyerang si penderita dengandidukung oleh nilai kepastian. Sistem kemudian akan memberikan penyebab, penularan dan solusi yang dapat dilakukan untuk menekan perkembangan penyakit dan menangani penyakit yang diderita serta mencegah agar tidak terserang penyakit tersebut.




 Danisworo, Dimas. (2014). Sistem pakar untuk diagnosa keterbelakangan mental pada anak. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada
Kusrini. (2006). Sistem pakar teori dan aplikasi. Yogyakarta: Andi
Wagman, Morton. (2000). Historycal dictionary of quotations in cognitive science. London: Greenwood
Rosnelly, Rika. (2012). Sistem pakar konsep dan teori. Yogyakarta: Andi
Umar. Husein. (2005). Riset pemasaran dan perilaku konsumen. Jakarta: Gramedia
Kusrini. (2008). Aplikasi sistem pakar. Yogyakarta: Andi
Fatta, Alhanif. (2007). Analissi dan perancangan sistem informasi. Yogyakarta: Andi






 

Blogger news

Blogroll

About