Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 01 November 2015

Pengorganisasian Struktur Manajemen dan Actuating dalam Manajemen

A. Pengorganisasian struktur Manajemen


  1. Pengertian :Struktur organisasi merupakan susunan dan hubungan antara setiap bagian maupun posisi yang terdapat pada sebuah organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan-kegiatan operasionalnya dengan maksud untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Struktur organisasi dapat menggambarkan secara jelas pemisahan kegiatan dari pekerjaan antara yang satu dengan kegiatan yang lainnya dan juga bagaimana hubungan antara aktivitas dan fungsi dibatasi. Di dalam struktur organisasi yang baik harus dapat menjelaskan hubungan antara wewenang siapa melapor atau bertanggung jawab kepada siapa, jadi terdapat suatu pertanggung jawaban apa yang akan di kerjakan
  2. Pengorganisasian sebagai fungsi dari manajemen meliputi :
          a. Organisasi Formal 
              Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan               suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional. 
              Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.

          b. Organisasi Informal
              Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu                         aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Contoh : Arisan ibu-ibu sekampung,                         belajar bersama anak-anak sd, kemping ke gunung pangrango rame-rame dengan teman, dan               lain-lain.
        3. Manfaat struktur Fungsional dan Divisional
           
            a. Struktur Fungsional
                 Keuntungan yang didapat jika menggunakan struktur fungsional adalah :
                  • Skala ekonomis dengan penggunaan sumber daya secara efisien.
                  • Tugas – tugas yang konsisten dengan pelatihan – pelatihan teknis.
                  • Pemecahan masalah teknis yang berkualitas tinggi.
                  • Pelatihan yang mendalam dan perkembangan kecakapan kerja dalam fungsi – fungsi.
                  • Jenjang karier yang jelas dalam fungsi – fungsi.
                  Kelebihan:
                  1. Menciptakan efisiensi melalui spesialisasi
                  2. Memusatkan keahlian organisasi
                  3. Memudahkan manajer dalam melakukan monitoring dan mengevaluasi kinerja                                     karyawan
                  4. Memerlukan koordinasi internal yang minimum
                  5. Meminimumkan duplikasi personalia dan peralatan dari segi biaya
                  6. Sesuai untuk lingkungan yang stabil

             b. Struktur Divisional
                 Kelebihan:
                 1. Lebih mudah dalam pengelolaannya karena memecah organisasi menjadi divisi yang                            lebih kecil.
                 2. Memungkinkan pembuatan keputusan strategis yang lebih luas dan konsentrasi penuh                          pada tugas-tugas.
                 3. Tempat latihan yang baik bagi para manajer strategik.
                 4. Manajer dapat memilih struktur (produk, geografis, pasar) yang paling sesuai dengan                            divisinya.
                5. Sesuai untuk lingkungan yang cepat berubah, tanggapan yang cepat pada perubahan                             karena adanya.
                
            4. Kekurangan dari struktur Fungsional dan Divisional
  • Struktur Fungsional 

                Kelemahan tersebut adalah kurangnya komunikasi dan koordinasi antara fungsi – fungsi, keputusan – keputusan yang selalu mengacu pada tingkat hierarki, hilangnya tanggung jawab yang jelas terhadap produk atau pelayanan pengiriman serta inovasi yang lambat dalam menjawab perubahan lingkungan. Salah satu kerugian yang serius dari struktur ini terjadi saat anggota departemen fungsional mempunyai spesialisasi yang berlebihan dan segala sesuatu dipusatkan pada departemennya. Hal ini akan mengakibatkan sudut pandang yang sempit dan kehilangan pandangan terhadap sistem secara total. Kegagalan dalam berkomunikasi dan dukungan perluasan antar departemen merupakan hal yang biasa terjadi dalam situasi ini. Hal ini memperlambat pembuatan keputusan saat persoalan harus diselesaikan menurut tingkatan hierarki. Organisasi yang mengalami masalah structural seperti itu dapat mrnjurus pada kesalahan yang lebih fatal dalam persaingan di pasar.
  • Struktur Divisional
                Adapun kelemahan dari struktur divisional adalah dapat menurunkan skala ekonomi, menyebarkan persaingan teknik dan keahlian, juga menciptakan persaingan yang tidak sehat antara unit – unit operasional. Struktur ini juga dapat meningkatkan biaya melalui penggandaan sumber daya dan usaha – usaha antar divisi dan mengarah pada penekanan yang berlebihan melawan tujuan – tujuan organisasi.


            5. Contoh kasus : PT Jasa Putra Indonesia, perusahaan ini bergerak dalam bidang jasa yaitu asuransi jiwa.Yangmana perusahaan ini didirikan dan menggunakan struktur organisasi fungsional, Sehingga perusahaan ini sudah sangat tersusun dengan rapi pembagian tugasnya, yang mempermudah dalam mengontrol pekerjaan para bawahan. Tetapi perusahaan ini tidak membebaskan pengorganisasiannya bergerak dalam divisi lainnya maka tidak memudahkan karyawan untuk berkembang.

B. Actuating dalam Manajemen :

      1. Pengertian : Dari seluruh rangkaian proses manajemen, pelaksanaan (actuating) merupakan fungsi manajemen yang paling utama. Dalam fungsi perencanaan dan pengorganisasian lebih banyak berhubungan dengan aspek-aspek abstrak proses manajemen, sedangkan fungsi actuating justru lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi
          Dalam hal ini, George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut.
Dari pengertian di atas, pelaksanaan (actuating) tidak lain merupakan upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya. 
Hal yang penting untuk diperhatikan dalam pelaksanan (actuating) ini adalah bahwa seorang karyawan akan termotivasi untuk mengerjakan sesuatu jika :
a.       Merasa yakin akan mampu mengerjakan,
b.      Yakin bahwa pekerjaan tersebut memberikan manfaat bagi dirinya,
c.       Tidak sedang dibebani oleh problem pribadi atau tugas lain yang lebih penting, atau mendesak,
d.      Tugas tersebut merupakan kepercayaan bagi yang bersangkutan dan
e.   Hubungan antar teman dalam organisasi tersebut harmonis.
s  
          2. Pentingnya Actuating dalam Manajemen 

Actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agarsemua agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapaisasaran yang sesuai dengan perencanaan manejerial dan usaha-usaha organisasi. artinya menggerakkan orang-orang agarmau bekerja dengan sendirinya atau dengan kesadaran secarabersama-sama untuk mencapai tujuan dikehendaki secara efektif.

3.  Prinsip Actuating dalam Manajemen
     
a.       Prinsip mengarah pada tujuan
b.      Prinsip keharmonisan dengan tujuan
c.       Prinsip kesatuan komando

Referensi :

http://deaalliqafitri.blogspot.co.id/2013/11/tugas-6-definisi-actuating-pentingnya.html









Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About